Greetings in the name of God to supporters of Team Boaz.

Half of the year 2017 has already elapsed. Really, it’s swift time. In God’s elaborate scheme, TeamBoaz’s missionary work has been extending the realm at a steady pace. Whenever the capacity of TeamBoaz grows, it is inevitable for me to get in touch with God who precedes and commits no error. I am deeply moved by being given the opportunity to experience His wonder while living in this momentary and uncertain life.

When I entered into the business at first, my thought was like; “I have a talent for business. And therefore, God leads me to the business ministry. By making the best use of my talent I will have to glorify God”. In retrospect, the business ministry was a training arena provided by God for making me, who is haughty and deficient, an appropriate instrument for His purpose.

What I always realize during the business is my destitution. It reminds me very often that the origin of all the problems lies in me. If I could be more competent or more aggressive or could have better networks!!! Such a circumstance enforces me to entirely depend on God.

How great blessing to me this is in actuality! When depending on our president, omniscient and omnipotent God, who knows exactly every our situation and how to tackle the problem, His exquisite management I could witness! By this grace I have been enduring.

The business of Chrombit and mCash in the second quarter of 2017 was in hardship. Chrombit needs for continuity of new projects. But I couldn’t fully support because I had to handle two companies. Accordingly, it is still in hardship to get new projects. For mCash, it has been 3 months since its full-scale marketing started. It is not so easy to attract franchisees as expected.

Though the item is important in doing business, it is more important to let the customers and users of the item know how to use it easily and continuously in their ordinary life.

Mission

The 2nd quarter of 2017 marked an epoch for TeamBoaz to extend its missionary realm. It is at last equipped with the ability to do medical missionary in the 3rd year after its start-up of missionary work. God has connected Team Boaz to missionaries of a couple, Mr. Lee Dong-sik and Mrs. Choe Young-mi dispatched from the Methodist Church, having fervent zeal for medical missionary. So, on the last May 4th could be made the initial service towards the residents in the slum where Sumber Kasih (Origin of Love) kindergarten is located.

In the morning there started gathering the residents having heard the news through the home correspondence that Sumber Kasih Kindergarten children had earlier brought to their parents. The yard of the kindergarten was filled with the old and the weak including mothers carrying babies. In this service participated the beauty missionary team from Jakarta Nulpurun Church (Methodist) and the haircut service could be made to those who came to get medical service. In the beauty missionary team there was a settler who came from South Korea ten years ago for her husband’s business. She had operated a beauty salon in Korea before. Though she said that for long time she didn’t grasp the scissors, her professional dexterity remained.

Lastly one more informative thing to be shared with you: Team Boaz’s missionary in Indonesia includes the educational matter in the slum and the medical services at present. In South Korea, it has been to help foreign students from the Third-World to be settled in Korea for their comfortable studying and to grow up to become leaders in their countries when they return home after completing the study in Korea. However, the ultimate goal is to make them Christians.

This missionary work for foreign students in Korea requires the larger systematic support and I have been staying away far from Korea and therefore, it has been limited to Uzbekistan students. Meanwhile, in this 2nd quarter, I was introduced a Korean executive team from ISF (International Students Forum?). This organization has fervently served for about 20 years such a missionary work for foreign students as what TeamBoaz has been scheduling. In recognition of God’s preparation, TeamBoaz will do this service for foreign students in cooperation with ISF.

Salam dalam nama Tuhan Yesus kepada para pendukung Tim Boaz.

Setengah tahun 2017 telah berlalu. Waktu benar-benar berlalu begitu cepat.

Dalam rancangan Tuhan yang luar biasa dan penuh hikmat, pelayanan misi Tim Boaz terus meluas secara stabil.

Setiap kali kapasitas Tim Boaz bertumbuh, saya semakin menyadari pentingnya bersandar kepada Tuhan, yang selalu mendahului kita dan tidak pernah melakukan kesalahan. Saya sangat terharu diberi kesempatan untuk menyaksikan keajaiban-Nya, meskipun hidup ini sementara dan penuh ketidakpastian.

Ketika pertama kali terjun ke dunia bisnis, saya berpikir seperti ini:

“Saya memiliki bakat dalam bisnis. Karena itu, Tuhan menuntun saya ke pelayanan bisnis. Dengan memanfaatkan bakat saya sebaik mungkin, saya harus memuliakan Tuhan.”

Namun, jika saya melihat kembali perjalanan ini, pelayanan bisnis ternyata adalah tempat pelatihan yang Tuhan sediakan untuk membentuk saya—yang sombong dan penuh kekurangan—agar menjadi alat yang layak untuk tujuan-Nya.

Apa yang selalu saya sadari dalam bisnis ini adalah keterbatasan saya sendiri.

Saya sering berpikir:
“Jika saja saya lebih kompeten… lebih agresif… atau memiliki jaringan yang lebih luas!!!”

Pemikiran seperti ini memaksa saya untuk sepenuhnya bergantung kepada Tuhan.

Sungguh, betapa besar berkat ini bagi saya!

Ketika saya bersandar kepada Tuhan, Sang Pemimpin yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa, yang mengetahui setiap keadaan kita dan cara menyelesaikan masalah, saya dapat menyaksikan bagaimana Tuhan mengatur segalanya dengan sempurna.

Kasih karunia inilah yang membuat saya terus bertahan.

Pada kuartal kedua tahun 2017, Chrombit dan mCash menghadapi berbagai tantangan.

Chrombit masih membutuhkan proyek-proyek baru agar dapat terus berjalan.
Namun, karena saya harus menangani dua perusahaan sekaligus, saya tidak dapat sepenuhnya fokus mendukung Chrombit. Akibatnya, hingga saat ini, masih sulit untuk mendapatkan proyek baru.

Untuk mCash, sudah tiga bulan sejak pemasaran berskala penuh dimulai, tetapi menarik mitra waralaba tidak semudah yang diharapkan. Produk memang penting dalam bisnis, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pelanggan memahami dan menggunakan produk tersebut dalam kehidupan sehari-hari dengan mudah dan berkelanjutan.

Misi

Kuartal kedua tahun 2017 menjadi titik penting bagi Tim Boaz dalam memperluas bidang pelayanannya.

Setelah tiga tahun sejak memulai pelayanan misi, akhirnya Tim Boaz memiliki kemampuan untuk melakukan misi medis.

Tuhan telah menghubungkan Tim Boaz dengan pasangan misionaris dari Gereja Metodis, yaitu Bapak Lee Dong-sik dan Ibu Choe Young-mi, yang memiliki semangat yang besar dalam misi medis.

Sebagai hasilnya, pada 4 Mei 2017, kami dapat mengadakan pelayanan medis pertama bagi penduduk di daerah kumuh, tempat TK Sumber Kasih (Sumber Kasih berarti “Sumber Cinta”) berlokasi.

Pagi hari, warga mulai berdatangan setelah mendengar pengumuman yang dibawa pulang oleh anak-anak TK Sumber Kasih kepada orang tua mereka.

Halaman TK dipenuhi oleh lansia, orang sakit, serta para ibu yang menggendong bayi mereka.

Dalam pelayanan ini, tim misi kecantikan dari Gereja Metodis Nulpurun Jakarta juga berpartisipasi. Mereka memberikan layanan potong rambut bagi mereka yang datang untuk berobat.

Yang luar biasa, dalam tim misi kecantikan ini ada seorang wanita Korea yang menetap di Indonesia sejak 10 tahun lalu karena bisnis suaminya.

Dahulu, dia memiliki salon kecantikan di Korea. Meskipun sudah lama tidak memegang gunting, keahliannya tetap luar biasa.

Selain pelayanan di Indonesia, Team Boaz juga melayani mahasiswa asing dari negara berkembang yang belajar di Korea.

Tujuan kami adalah membantu mereka beradaptasi di Korea, agar mereka dapat belajar dengan nyaman dan berkembang menjadi pemimpin di negara mereka setelah kembali ke tanah air.

Namun, tujuan utama kami adalah membawa mereka kepada Kristus.

Pelayanan bagi mahasiswa asing membutuhkan dukungan sistematis yang lebih besar.

Namun, karena saya telah tinggal jauh dari Korea, pelayanan ini masih terbatas pada mahasiswa dari Uzbekistan.

Pada kuartal kedua ini, saya diperkenalkan kepada tim eksekutif Korea dari ISF (International Students Forum).

Organisasi ini telah melayani misi bagi mahasiswa asing selama sekitar 20 tahun, dengan cara yang sama seperti yang telah direncanakan oleh Team Boaz.

Melihat bagaimana Tuhan telah mempersiapkan segala sesuatu, Team Boaz kini akan bekerja sama dengan ISF untuk melayani mahasiswa asing di Korea.

Setengah tahun 2017 telah berlalu dengan berbagai tantangan dan berkat.

Melalui segala kesulitan, Tuhan terus menunjukkan jalan-Nya—baik dalam bisnis maupun pelayanan misi.

Kami memohon doa dan dukungan Anda, agar kami dapat tetap setia dalam pekerjaan yang Tuhan percayakan ini.

Kami sangat menghargai doa dan dukungan Anda yang terus-menerus.

Semoga berkat Tuhan yang melimpah selalu menyertai Anda!